Sakramen Pengurapan Orang Sakit

Sakramen Pengurapan orang sakit merupakan tanda dan sarana yang mengungkapkan iman Gereja akan kerahiman Allah yang menyembuhkan dan menyelamatkan.

Kebiasaan berdoa dan mengurapi orang sakit dengan minyak merupakan tradisi Israel. Pada Perjanjian Lama, sakitnya seseorang selalu dikaitkan dengan dosa sehingga dihukum Allah dengan berbagai macam penderitaan (Mzm 107:17). Untuk penyembuhannya, orang sakit diurapi balsam (Yer 8:22) & berdoa mohon penyembuhan Tuhan (Sir 38:9)

Pada Perjanjian Baru, Yesusmenyatakan bahwa sakit menyatakan kuasa Allah dan penyembuhan merupakan karya keselamatan Allah (Yoh 9: 2-7). Yesus sangat memahami apa yang dibutuhkan orang sakit. Injil banyak memberikan kesaksian Yesus menyembuhkan orang tuli, orang buta, orang lumpuh, orang kusta dsb . Pada Mrk 6:13; “Dan mereka mengusir banyak setan dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka”. Yesus memberikan kuasa penyembuhan kepada para murid (Mat 10:1). Pengurapan minyak atas orang sakit dilanjutkan oleh umat beriman setelah Yesus naik ke surga. Rasul Yakobus menulis pada Yak 5: 11-14; “Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia. Dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya”.

Dengan Sakramen Pengurapan orang sakit, Gereja menyerahkan umat beriman yang berada dalam bahaya karena sakit atau usia lanjut kepada Tuhan agar menerima kekuatan & penghiburan untuk mengalami penderitaan dengan kesabaran dan ketabahan sebagaimana Yesus telah mengalaminya . Pengampunan atas semua dosanya, baik dosa ringan maupun dosa berat, bila sudah tak mampu lagi menerima Sakramen Tobat . Kekuatan berserah diri untuk memasuki hidup abadi.  Bila Tuhan menghendaki, ia menerima kesembuhan demi keselamatannya .

Ritus pengurapan orang sakit sebagai berikut :

  • Materia : minyak suci dioleskan pada dahi & telapak tangan si sakit dalam ibadat sabda
  • Forma : Semoga karena pengurapan suci ini, Allah Yang  Maharahim menolong saudara dengan rahmat Roh Kudus. Amin. Semoga Ia membebaskan saudara dari segala dosa & membangunkan saudara untuk mengenyam kebahagiaan sejati. Amin.

Pelayan sah sakramen pengurapan orang sakit adalah Imam yang tidak dilarang oleh hukum. Yang berhak mendapatkan pelayanan sakramen adalah orang beriman katolik yang sakit atau lanjut usia yang mampu menggunakan akal budi, pernah memintanya waktu sadar dan mereka yang berada dalam bahaya mati.

Sakramen ini dapat diterimakan lagi jika setelah sembuh yang bersangkutan sakit berat lagi atau jika masih dalam keadaan sakit yang sama bahayanya semakin berat. Sejauh memungkinkan, pengurapan orang sakit hendaknya didahului pengakuan dosa dan dilengkapi penerimaan komuni.  Jangan sampai penerimaan Sakramen Pengurapan Orang Sakit ditunda sampai si sakit sudah sedemikian parah sehingga tidak dapat menghayatinya.